Pernah merasa kewalahan saat menghadapi tugas besar? Entah itu proyek kantor, skripsi, atau bahkan pekerjaan rumah tangga yang menumpuk, tugas besar bisa terasa menakutkan dan membuat kita kehilangan motivasi dan memecah konsentrasi kita bahkan sebelum memulai tugas yang berat dan besar itu. Salah satu cara terbaik untuk mengatasi rasa overwhelm adalah dengan memecah tugas besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola. Dengan teknik ini, tugas yang sebelumnya tampak sulit bisa dikerjakan satu per satu tanpa stres berlebihan.
Artikel ini akan membahas mengapa tugas besar terasa berat, bagaimana strategi efektif untuk memecahnya, serta tips agar tetap konsisten menyelesaikannya tanpa rasa tertekan.
Kenapa Tugas Besar Terasa Overwhelm?
Sebelum masuk ke cara mengatasinya, kita perlu memahami kenapa tugas besar terasa begitu menakutkan. Berikut beberapa alasannya:
1. Terlalu Banyak yang Harus Dikerjakan
Saat melihat daftar panjang hal yang harus dilakukan, otak kita langsung merasa berat. Akibatnya, kita menunda pekerjaan karena tidak tahu harus mulai dari mana.
2. Tidak Ada Struktur atau Langkah Jelas
Jika sebuah tugas tidak memiliki langkah-langkah konkret, kita cenderung bingung dalam mengerjakannya. Hal ini membuat kita mudah terdistraksi dan kehilangan fokus.
3. Takut Gagal atau Tidak Sempurna
Perfeksionisme bisa menjadi penghalang besar. Kita mungkin berpikir, “Kalau tidak bisa sempurna, lebih baik tidak dikerjakan sama sekali,” yang akhirnya malah membuat kita tidak memulai sama sekali.
4. Tidak Ada Rasa Mendesak
Jika tugas memiliki deadline yang masih lama, kita cenderung merasa santai dan terus menunda, hingga akhirnya harus menyelesaikannya dalam kondisi terburu-buru.
Jika kamu sering mengalami hal ini, memecah tugas menjadi bagian-bagian kecil adalah solusi terbaik.
Strategi Efektif untuk Memecah Tugas Besar
Berikut beberapa cara praktis untuk membagi tugas besar agar terasa lebih ringan dan mudah dikerjakan:
1. Mulai dengan “Brain Dump” (Curahkan Semua yang Ada di Pikiran)
Sebelum membagi tugas, tuliskan semua hal yang perlu dilakukan. Jangan khawatir soal urutan atau prioritas, cukup keluarkan semua yang ada di kepala.
✅ Contoh: Jika tugasmu adalah menulis laporan panjang, tuliskan semua yang perlu dilakukan:
- Mengumpulkan data
- Membuat outline
- Menulis draft
- Melakukan revisi
- Menyusun referensi
Dengan menuangkan pikiran ke dalam bentuk tertulis, kita bisa melihat tugas lebih jelas dan lebih mudah membaginya menjadi langkah-langkah kecil.
2. Gunakan Teknik “Chunking” (Membagi Tugas ke Dalam Bagian Kecil)
Setelah mencurahkan semua hal yang perlu dilakukan, langkah selanjutnya adalah membagi tugas menjadi beberapa bagian kecil yang lebih mudah dikelola.
✅ Contoh:
Daripada berpikir “Saya harus menyelesaikan skripsi dalam satu bulan”, ubah menjadi:
- Minggu 1: Kumpulkan referensi dan buat outline
- Minggu 2: Tulis Bab 1 dan Bab 2
- Minggu 3: Selesaikan Bab 3 dan revisi awal
- Minggu 4: Finalisasi dan proofreading
Dengan pendekatan ini, tugas besar terasa lebih ringan karena kita hanya fokus pada satu bagian dalam satu waktu.
3. Terapkan Aturan “2 Menit” untuk Langkah Pertama
Jika tugas terasa berat, mulailah dengan sesuatu yang bisa dilakukan dalam 2 menit saja.
✅ Contoh:
- Jika harus menulis laporan, mulai dengan membuka dokumen dan menulis satu kalimat pertama.
- Jika ingin mulai olahraga, lakukan peregangan selama 2 menit.
Langkah kecil ini akan menghilangkan hambatan psikologis untuk memulai, dan setelah itu, kamu biasanya akan terdorong untuk lanjut.
4. Gunakan Metode “Eisenhower Matrix” untuk Prioritas
Banyak orang menunda tugas karena tidak tahu mana yang harus dikerjakan lebih dulu. Metode Eisenhower Matrix bisa membantu mengatasi ini dengan membagi tugas ke dalam 4 kategori:
Urgent | Tidak Urgent |
---|---|
Penting & Mendesak: Kerjakan Sekarang | Penting & Tidak Mendesak: Jadwalkan |
Tidak Penting & Mendesak: Delegasikan | Tidak Penting & Tidak Mendesak: Abaikan |
✅ Contoh:
- Penting & Mendesak: Deadline kerja yang harus dikumpulkan hari ini.
- Penting & Tidak Mendesak: Mempersiapkan presentasi untuk minggu depan.
- Tidak Penting & Mendesak: Balas email yang bisa ditunda.
- Tidak Penting & Tidak Mendesak: Scroll media sosial tanpa tujuan.
Dengan cara ini, kamu bisa lebih fokus pada tugas yang benar-benar penting dan tidak membuang waktu pada hal yang tidak perlu.
5. Terapkan Teknik Pomodoro untuk Menghindari Overwhelm
Jika merasa sulit fokus dalam waktu lama, gunakan Teknik Pomodoro yang membagi waktu kerja menjadi interval pendek:
⏳ 25 menit kerja → 5 menit istirahat
Setelah 4 sesi, istirahat lebih panjang (15–30 menit).
✅ Manfaat:
- Mengurangi rasa lelah karena tidak harus bekerja dalam waktu lama tanpa henti.
- Membantu tetap fokus karena ada batas waktu yang jelas.
- Membuat tugas terasa lebih ringan karena hanya perlu fokus selama 25 menit.
Gunakan aplikasi seperti Pomodone, Focus Booster, atau Forest untuk menerapkan teknik ini secara otomatis.
6. Tetapkan “Mini Deadline” untuk Setiap Bagian
Jika menunggu deadline besar, kita cenderung menunda. Coba buat deadline kecil untuk setiap bagian tugas.
✅ Contoh:
- Hari Senin: Kumpulkan referensi
- Hari Selasa: Tulis 500 kata pertama
- Hari Rabu: Edit paragraf pertama
Dengan mini deadline, kita punya rasa pencapaian lebih sering dan tidak merasa kewalahan.
7. Gunakan Teknologi untuk Mengelola Tugas
Banyak aplikasi yang bisa membantu mengatur tugas agar lebih terstruktur. Beberapa rekomendasi:
- Trello → Untuk membagi tugas ke dalam daftar yang jelas
- Notion → Untuk membuat catatan dan mengatur proyek dengan detail
- Todoist → Untuk mengatur daftar tugas harian
- Evernote → Untuk menyimpan ide dan catatan penting
Gunakan aplikasi yang paling cocok dengan gaya kerja kamu agar lebih mudah mengelola tugas.
Kesimpulan: Mulai dari yang Kecil, Fokus pada Proses
Tugas besar bisa terasa kurang menakutkan jika kita tahu cara membaginya menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah dikelola. Mulai dari langkah kecil, gunakan teknik yang sesuai, dan tetap konsisten.
💡 Ringkasan Strategi:
- Curahkan semua ide dengan “Brain Dump”.
- Gunakan teknik “Chunking” untuk membagi tugas jadi lebih kecil.
- Mulai dengan aturan “2 Menit” agar lebih mudah memulai.
- Gunakan Eisenhower Matrix untuk menentukan prioritas.
- Terapkan Teknik Pomodoro agar tetap fokus dan tidak lelah.
- Buat “Mini Deadline” untuk setiap bagian tugas.
- Gunakan aplikasi produktivitas untuk mengelola tugas dengan lebih efektif.
Jadi, daripada terus menunda karena tugas terasa terlalu besar, coba pecah menjadi bagian yang lebih kecil dan mulai sekarang juga!